CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Kamis, 15 Mei 2008

Media Massa dan Politik Indonesia

Media massa memiliki pengaruh pada pikiran, perasaan dan perilaku kita. Dalam Pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2007 lalu, merupakan agenda utama media-media baik cetak maupun elektronik. Beberapa stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan informasi sebanyak dan seaktual mungkin. Mulai dari acara talk show, debat kandidat, dialog, atau poling sms. Fenomena ini merupakan gambaran dari peran penting media dalam suatu pemilihan umum (election) seperti dikemukakan oleh Oskamp & Schultz (1998), yakni memusatkan perhatian pada kampanye, menyediakan informasi akan kandidat dan isu seputar pemilu. Pertanyaan besar yang sering dilemparkan ialah, bagaimana media mempengaruhi wawasan politik, sikap dan perilaku masyarakat Ada empat pengaruh media massa dalam politik bagi masyarakat yaitu (a) penambahan informasi, (b) kognitif, (c) perilaku memilih, (d) sistem politik.

Penambahan informasi

Hampir seluruh masyarakat mendapat informasi tentang berbagai peristiwa dalam maupun luar negeri melalui media massa. Media massa sangat berpengaruh dalam politik bagi masyarakat, karena media massa, mampu memberikan informasi maupun gambaran kandidat-kandidat yang ada, melalui berita, iklan, talkshow dll. Sehingga dengan adanya informasi yang cukup, masyarakat lebih berkesempatan untuk melakukan penilaian secara pribadi terhadap calon yang didukungnnya. Buktinya pada pilkada jakarta 2007, tayangan debat antar calon telah meningkatkan informasi tentang kandidat dan pandangan atau prinsip-prinsip yang dianut bagi para pemilih dalam pemilu tersebut. Efek Kognitif

Media memiliki kemampuan untuk mengatur mindset dalam masyarakat, Media cenderung mengarahkan masyarakat memikirkan hal-hal yang tersaji dalam program acaranya, bukan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar masyarakat itu sendiri. Jadi dengan mengunakan media massa, partai politik akan mudah dalam melakukan penggalangan public melalui berbagai iklan .

Perilaku memilih

Secara luas, media lebih cenderung menguatkan tujuan-tujuan yang ada dalam Pilkada. Seperti telah disinggung diawal bahwa peran utama media dalam suatu pemilihan umum ialah menfokuskan perhatian masyarakat pada kampanye yang sedang berlangsung serta berbagai informasi seputar kandidat dan isu politik lainnya. pada masyarakat

Walaupun mungkin tidak memberi dampak langsung untuk merubah perolehan jumlah suara, namun media tetap mampu mempengaruhi banyaknya suara yang terjaring dalam suatu pemilu. Dengan adanya media polling terhadap calon eksekutif akan membentuk pemikiran Sehingga mindset dalam masyarakat adalah cenderung memilih siapa yang menjadi poling tertinggi dalam media massa.

Efek dalam sistem politik

Televisi telah merubah wajah seluruh sistem politik secara luas dengan pesat. Media ini tidak hanya mempengaruhi politik dengan fokus tayangan, kristalisasi atau menggoyang opini publik, namun secara luas berdampak pada para politisi yang memiliki otoritas dalam memutuskan kebijakan publik.

Media, dengan publisitas, pemasangan iklan dan ulasan beritanya, juga memiliki kemampuan yang kuat untuk secara langsung mempengaruhi meningkatnya jumlah dana dalam suatu kampanye politik. Begitu penting dan besarnya peran berita atau ulasan-ulasan media dalam suatu pemilihan umum, maka baik staf maupun kandidat politik sebenarnya telah menjadi media itu sendiri.

Kontrol Masyarakat

Begitu besar pengaruh dan peran media dalam perpolitikan, hendaknya dimanfaatkan secara bijaksana. Kontrol masyarakat untuk selalu melihat segala sesuatu dengan proposional, kritis dan obyektif. Hendaknya media juga mendorong masyarakat untuk melakukan critical control, sehingga terjalin kerjasama yang benar-benar secara positif membawa manfaat dan kontribusi bagi kedua belah pihak : pihak media massa dan terutama, pihak masyarakat.

Tidak ada komentar: